Jama’ah Tabligh merupakan suatu kelompok yang mengajak orang lain kepada kebaikan, memakmurkan masjid dan mendorong masyarakat untuk memperdalam ilmu agama. Jama'ah Tabligh dinilai sebagai ajaran yang tanpa berlandaskan ilmu pengetahuan, tidak sesuai dengan ajaran Islam, dan memecah belah umat beragama. Keberadaan kelompok dakwah Jama'ah Tabligh dengan metode yang diajarkan memunculkan pro dan kontra di tengah masyarakat kecamatan Sampoiniet atau bisa dikatakan ada yang dapat menerima keberadaan kelompok Jama'ah Tabligh dan adapula yang menolak. Maka dari itu penting untuk mengetahui Penerimaan dan Penolakan Dakwah Jama’ah Tabligh (Studi Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh) untuk melihat bagaimana respon masyarakat terhadap dakwah Jama'ah Tabligh dan penerimaan dan penolakan terhadap metode dakwah Jama'ah Tabligh yang di ajarkan kepada masyarakat. Adapun metode dakwah Jama'ah Tabligh ialah Khuruj, Jaulah, Bayan, Ta'lim wa Ta'allum dan Khidmad. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu, Bentuk Metode Dakwah Jama'ah Tabligh ialah berdakwah dilakukan dengan cara khuruj ke desa-desa lain, dan biasanya melakukan khuruj selama sebulan sekali selama 3 hari ke tempat lain untuk menyampaikan kebaikan-kebaikan tentang ajaran agama Islam. Sikap masyarakat secara garis besar terbagi atas dua kelompok yaitu kelompok yang menerima dengan baik dan mendukung gerakan dakwah Jama’ah Tabligh, dan di sisi lain ada juga sebagian kelompok atau masyarakat yang menolak kehadiran pergerakan dakwah Jama’ah Tabligh di kecamatan Sampoiniet.