Masa remaja merupakan suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi karena dibawah tekanan dan menghadapi kondisi baru sehingga sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan emosi diri dari waktu kewaktu. Kematangan emosi menjadi salah satu masalah bagi remaja. Pola asuh orang tua terhadap anak akan memengaruhi sikap, pikiran, emosi dan perilaku anak. Namun karena perceraian orang tua baik cerai mati atau cerai hidup, ada anak yang mendapatkan pola asuh dari orang tua single parent. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi pola asuh demokratis orang tua single parent dengan kematangan emosi pada remaja di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang tinggal dengan orang tua tunggal. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik penelitian yang digunakan adalah teknik purposive sampling, jumlah sampel penelitian sebanyak 117 remaja. Teknik pengumpulan data menggunakan skala Persepsi Pola Asuh Demokratis Orang Tua dan skala Kematangan Emosi. Hasil penelitian diperoleh korelasi Spearman rho p sebesar 0,720 dengan nilai signifikansi 0,00 artinya terdapat hubungan positif antara persepsi pola asuh demokratis orang tua dengan kematangan emosi. Hubungan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pola asuh demokratis maka semakin tinggi kematangan emosi, sebaliknya semakin rendah kematangan emosi maka semakin rendah pola asuh demokratis terdapat hubungan yang posistif dan signifikan antara pola asuh demokratis dengan kematangan emosi pada sampel penelitian ini.