Manajemen berbasis madrasah merupakan konsep pengelolaan madrasah dengan prinsip kemandirian madrasah dengan kewenangan lebih untuk mengatur sendiri sesuai dengan kekhasannya. MAS Misbahul Ulum sudah melaksanakan tahapan-tahapan MBM serta prinsip-prinsipnya sehingga mampu menghasilkan akreditasi sempurna dan juga dapat mempertahankan akreditasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan implementasi manajemen berbasis madrasah dan faktor-faktor penghambat serta faktor-faktor pendukung dalam implementasi manajemen berbasis madrasah dalam mempertahankan akreditasi di MAS Misbahul Ulum Kota Lhokseumawe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini meliputi kepala sekolah, wakabid kurikulum dan satu orang guru bidang studi fiqh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penghambat MBM yaitu kurangnya bentuk kerjasama antara madrasah dengan masyarakat dalam pelaksanaan MBM, hambatan yang terjadi dapat diatasi dengan cara selalu mengajak masyarakat untuk bekerjasama dalam pelaksanaan MBM dan juga melibatkan masyarakat disetiap rapat penting yang menghadirkan dari berbagai pihak madrasah seperti yayasan dan komite, bermusyawarah, mendengarkan masukan-masukan atau saran. Adapun analisis implementasi manajemen berbasis madrasah di MAS Misbahul Ulum sudah dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapannya mencakup melakukan sosialisasi, memperbanyak mitra sekolah, merumuskan aturan sekolah, menerapkan prinsip-prinsip MBM yang baik, mengklarifikasi fungsi dan aspek manajemen pendidikan sekolah, meningkatkan kapasitas sekolah, distribusi kewenangan dan tanggung jawab, dan menyusun rencana pengembangan sekolah, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasinya.