Kesehatan merupakan kebutuhan dasar penting dalam kehidupan. Maka dari itu, lembaga penyedia layanan harus mampu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pelayanan yang kurang baik masih sering kita temui, salah satunya adalah masih kurangnya ketersediaan sumber daya dari segi fasilitas baik itu tempat tidur maupun ruangan, dan staf yang kurang profesional. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji terkait Manajemen Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan Faktor Penghambat Pada Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Datu Beru Kabupaten Aceh Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini berpedoman pada teori Manajemen menurut Henry Fayol yang meliputi ; (1) Tanggung Jawab sudah efektif dikarenakan masing-masing staf sudah menjalankan tugas dan kewajibannya ; (2) Kepentingan Umum sudah efektif dikarenakan IGD RSUD Datu Beru memberikan pelayanan dengan profesional dan mengutamakan kepentingan pasien ; (3) Keadilan masih kurang efektif dikarenakan pelayanan yang diberikan belum merata. Selanjutnya teori Pelayanan menurut Pasolong yang meliputi ; (1) Tingkat Kepuasan masih kurang efektif karena masih kurangnya respons terhadap pasien (2) Kesesuaian Layanan sudah efektif dikarenakan pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan kondisi pasien (3) Waktu Respons sudah efektif karena informasi yang diberikan pada pasien tepat waktu. Kemudian, terdapat hambatan yang di hadapi dalam Manajemen Pelayanan BPJS Kesehatan, yaitu ; (1) Kurangnya kebutuhan dasar kesehatan yang tersedia dari segi fasilitas yaitu tempat tidur dan ruangan yang kurang memadai (2) Tidak adanya pengembangan dan pelatihan terhadap staf medis serta komunikasi antara pasien dan perawat yang kurang responsif