Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja, pengentasan kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Meskipun UMKM berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja, mereka menghadapi berbagai tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penghambat daya saing UMKM di Banda Aceh dan strategi peningkatan daya saing UMKM. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melibatkan 5 orang informan dari pelaku UMKM Banda Aceh dengan jenis usaha di bidang jasa, home industry, dan street food beserta perwakilan konsumen dan Dinas Koperasi dan UMKM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penghambat daya saing UMKM di Kota Banda Aceh mencakup faktor internal yang terdiri dari keterbatasan modal dan sumber daya manusia, inovasi produk, dan akses teknologi, sedangkan dari segi faktor internal terdiri dari dukungan pemerintah, inflasi, daya beli Masyarakat, dan persaingan pasar. Sehingga untuk meningkatkan daya saing, UMKM haruslah berfokus pada peningkatan investasi, pelatihan tenaga kerja, inovasi produk, dan pemanfaatan teknologi. Dukungan dari Dinas Koperasi dan UMKM melalui pelatihan dan evaluasi dapat membantu UMKM mengatasi hambatan tesebut sehingga UMKM di Aceh dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan kualitas produk.