Keberadaan tempat pembuangan akhir (TPA) digampong Jawa menjadikan salah satu tempat untuk masyarakat mengais rezeki. Banyak masyarakat diluar Banda Aceh berdatangan ke gampong Jawa untuk menetap dan bekerja sebagai pemulung sehingga dikenal sebagai pemukiman yang kumuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi pemulung dengan masyarakat di gampong Jawa dan mengetahui bagaimana keadaan ekonomi masyarakat pemulung yang dilihat dari kondisi pendapatan, pengeluaran dan kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sumpling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini bahwa hubungan interaksi antara pemulung dan masyarakat sangat kurang dimana masyarakat pemulung menganggap dirinya diasingkan dan kondisi ekonomi masyarakat pemulung dibawah rata-rata pendapatan UMR yaitu perhari sebesar 50.000 bahkan kurang dengan pengeluaran masing-masing pemulung berbeda tergantung jumlah tanggungan dalam keluarga, ada yang cukup dan ada juga yang harus dicukup-cukupkan, dimana kalau untuk menabung tidak ada, sehingga kondisi ini menyebabkannya mereka dalam kondisi rentan akan kesejahteraannya.