Salsabila, 190401062 (2024) Interpretasi Ulama Dan Masyarakat Terhadap Makna Pesan Verbal Dan Non-Verbal Pada Tradisi Peumano Pucok Di Gampong Blangbladeh Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan. Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
![[thumbnail of Tradisi Peumano Pucok]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI_SALSABILA_(190401062) fix final.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (4MB)
Abstract
Tradisi peumano pucok paling ditunggu-tunggu kehadirannya oleh masyarakat khususnya para remaja ketika ada resepsi perkawinan dan sunatan rasul, akan tetapi mereka tidak tahu dan tidak mengerti makna pesan yang disampaikan pada tradisi peumano pucok tersebut, baik itu pesan verbal maupun nonverbal. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui: (1) pandangan ulama dan pemahaman pengunjung tentang tradisi peumano pucok. (2) dan interpretasi pesan verbal dan nonverbal pada peumano pucok. Metode yang digunakan ialah penelitian kualitatif dengan teknik mengumpulkan data melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa adanya dua pandangan yang berbeda, yaitu kelompok yang membolehkan peumano pucok dan kelompok yang tidak memperbolehkan peumano pucok. Pendapat pertama berasal dari ulama yang menyatakan bahwa tradisi tersebut boleh untuk dilaksanakan dengan dasar sebab masih sesuai dengan syariat juga tradisi tersebut memiliki banyak sekali unsur-unsur budaya, aqidah dan sosial. Pendapat lainnya menyatakan tradisi peumano pucok ini tidak boleh lagi dilakukan karena yang melakukan tarian diatas panggung dari sekelompok perempuan yang mengeluarkan suara merdu dengan memperlihatkan lekuk tubuh yang berpotensi membuat kaum pria terpesona jika menatapnya. Pendapat selanjutnya yakni berasal dari masyarakat yang menyebutkan bahwa tradisi peumano pucok ini boleh dilaksanakan dan dipertahankan dikarenakan tradisi tersebut sudah menjadi tradisi yang diwariskan nenek moyang hingga saat ini dan memiliki banyak sekali makna-makna mendalam yang belum tentu semua orang bisa tahu. Adapun peralatan tradisi peumano pucok yang memiliki pesan komunikasi diantaranya yaitu dalong, oen u’ pucok, air limau dan teupong taweu. Dari segi syair, terdapat pembagian bait yang memiliki makna per-bait. Salah satunya bait kedua yang memiliki makna nasehat kedua orangtua kepada sang pengantin, nasehat tersebut berupa sopan santun, etika dan tutur kata yang baik kepada semua orang.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 302 Interaksi sosial > 302.2 Komunikasi |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | Salsabila Salsabila |
Date Deposited: | 02 Sep 2024 03:22 |
Last Modified: | 02 Sep 2024 03:22 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/38634 |