Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena yang terdapat di Dayah Darul Arifin, bahwa ada remaja putri yang kurang antusias dalam beribadah. Akan tetapi remaja putri memiliki motivasi dalam meningkatkan ibadah, yaitu dengan mengikuti suluk. Pada umumnya yang mengikuti suluk ini adalah para lansia, namun memiliki perbedaan, yaitu hanya sebagian kecil dari remaja putri yang mengikuti suluk dikarenakan keinginan untuk meningkatkan ibadah. Seharusnya suluk menjadi salah satu proses dalam memenuhi perkembangan remaja. Karena usia remaja merupakan fase pancaroba yang banyak mengalami masalah secara psikologi. Tetapi kenyataannya hanya sebagian kecil saja remaja putri yang mengikuti suluk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses suluk dalam meningkatkan ibadah di Dayah Darul Arifin Gampong Meudheun Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya, dan mengetahui kendala remaja putri dalam mengikuti remaja suluk. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa motivasi suluk bagi remaja putri dalam meningkatkan ibadah keagamaan yang ada di Dayah Darul Arifin Gampong Meudheun Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya memiliki motivasi yang tinggi dan rendah, dari ke sepuluh remaja putri ada delapan di antaranya memiliki motivasi yang tinggi. Remaja putri yang memiliki motivasi tinggi dapat dilihat dari antusias dan ketagihan dalam mengikuti suluk untuk meningkatkan ibadah. Sedangkan remaja putri yang memiliki motivasi rendah ditandai dengan sikap gelisah, tidak nyaman, dan tidak fokus. Kendala remaja putri dalam mengikuti yaitu faktor ekonomi, tingkat kebersihan dan kenyamanan kurang, serta bercampurnya antara remaja putri dan para lansia.