Mengenai penafsiran kisah dalam Alquran terdapat dua model pemikiran yang saling bertentangan. Pertama, ulama yang memahaminya bahwa semua kisah Alquran adalah benar terjadi di dunia nyata. Kedua, ulama yang memahaminya bahwa sebagian kisah Alquran adalah peristiwa yang tidak pernah terjadi di dunia nyata, namun kandungan di dalamnya adalah benar. Penelitian ini bertujuan mengkaji epistemologi penafsiran Khalafulla>h terhadap kisah tamthiliyyah dalam Alquran, dan bagaimana penafsirannya terhadap kisah tamthiliyyah tersebut. Penelitian ini masuk kategori library research (penelitian pustaka) yang bersifat kualitatif, teknik pengumpulan data dengan telaah dokumen, dan analisis data menggunakan analisis eksplanatori dengan tinjauan sastra dan moral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Khalafulla>h dalam menafsirkan kisah tamthiliyyah menggunakan sumber penafsiran bi al-ra’yi dan corak penafsirannya ialah pendekatan sastra, dan metode tafsirnya adalah metode yang digunakan oleh ulama ushul fiqh. Selanjutnya penafsiran Khalafulla>h terhadap kisah tamthiliyyah merupakan kejadian fiktif yang tidak ditemukan dalam sejarah dan realita kehidupan manusia. Beberapa materi kisah Alquran adalah unsur khayalan, eksistensi khayalan dalam kisah tidak lebih dari sekedar untuk memenuhi dan menyelaraskan dengan kebutuhan manusia, bukan dalam kapasitas sebagai hasil khayalan Allah Swt. Perumpamaan dalam kisah yang diceritakan terdapat sisi sastra dan moral yang harus diperhatikan kandungannya yaitu untuk menjadi contoh bagi umat manusia.