Bank digital yang berbasis syariah maupun konvensional tidak memerlukan kantor fisik atau lokasi lain (brancless atau officeless), tetapi memiliki pusat operasional. Bank digital Indonesia 25% orang dewasa, atau sekitar 47 juta orang, memiliki akun bank digital, dan angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 39% atau sekitar 75 juta orang pada tahun 2026. Terdapat 3 bank digital yang ada di indoneisa yaitu Bank Jago Syariah, Bank Aladin Syariah dan Bank Hijrah Syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menganlisis pengembanngan bank digital syariah di Indonesia. Metode yang digunakan kualitatif dan dengan pendekatan analisis SWOT (Strenght, weakness, opportunitiy, dan threat) yang dikualisifikasikan dari hasil wawancara dengan informan informan penelitian ini yang terdiri dari 10 orang informan dengan latar belakang banker, dosen dan gen z. Hasil Penelitian ini memunjukkan bahwa potensi perkembangan bank digital syariah di Indonesia cukup besar dan dapat berkembang secara lebih optimal dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Hasil penelitian tersebut berdasarkan hasil matriks IE yang menunjukkan bahwa instrumen bank digital syariah berapa pada sel V yang artinya berada pada posisi yang menguntungkan atau posisi growth strategy/stability, di mana pada sel V ini bank digital syariah mampu menjaga, memanfaatkan dan mempertahankan kekuatan dari instrumen bank digital syariah serta meningkatkan peluang-peluang yang ada agar bank digital syariah dapat tumbuh dan berkembang.