Ijarah merupakan salah satu transaksi paling kuat dalam perniagaan. Muamalah seperti sewa-menyewa atau ijarah ada karena didasarkan atas rasa saling membutuhkan, dimana penyedia jasa membutuhkan pengguna jasa agar memperoleh upah dan pengguna jasa membutuhkan manfaat dari jasa yang disewakan. Saat ini, banyak masyarakat yang gemar memelihara hewan, salah satunya adalah kucing ras yang jenisnya bermacam-macam. Oleh karena itu, banyak petshop yang menyediakan jasa pemacakan kucing dengan tujuan untuk menjaga kualitas dari kucing ras itu sendiri. Kegiatan ini dilakukan antara pemilik petshop dan costumer dengan cara mengawinkan kucing betina dengan pejantan yang disertai dengan upah. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan, Pertama, untuk mengetahui praktik sewa jasa pacak dalam pengembangbiakan kucing ras di petshop Kota Sigli. Kedua, untuk mengetahui akad sewa jasa pacak dalam pengembangbiakan kucing ras di petshop Kota Sigli menurut fiqh muamalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini bahwa dalam tinjauan fiqh muamalah penyewaan terhadap jasa pemacakan menurut mayoritas ulama bahwa hukumnya haram. Karena sperma yang diambil dari kucing pejantan tidak mempunyai nilai yang layak untuk disewakan, karena dari kadar, jenis, kualitas, dan kuantitasnya tidak dapat diserah terimakan.