Keberadaan beberapa gelombang pengungsi Rohingya dari negara Myanmar telah memunculkan polemik dalam masyarakat Aceh. Dengan berbagai argumentasi, muncul gerakan sipil yang menolak keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh. Sebaliknya, Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) malah membela dan berpihak kepada pengungsi Rohingya. YARA berulangkali mengeluarkan statemen di media massa untuk menerima pengungsi Rohingya. Penelitian ini mengkaji strategi advokasi YARA untuk pengungsi Rohingya melalui media massa. Tujuan penelitian adalah untuk memahami strategi YARA dalam menggunakan media massa dan mengukur keberhasilannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilaporkan secara deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Temuan penelitian menunjukkan bahwa YARA memanfaatkan siaran pers, sosial media (Facebook, Instagram dan Twitter), dan kampanye online untuk mengedukasi dan menggerakkan masyarakat sipil agar menerima kehadiran pengungsi Rohingya. Kampanye YARA tergolong efektif. Efektivitas advokasi diukur melalui jangkauan, respons publik dan respon pemerintah, yang menunjukkan peningkatan pemahaman dan penerimaan terhadap pengungsi Rohingya, sesuai dengan nilai kemanusiaan, agama, dan budaya Aceh.