Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kehidupan sehari-hari Masyarakat yang berada di kemukiman lamrabo yang dimana masih banyak masyarakat setempat yang tidak mengamalkan ajaran Islam yang sebenarnya. Seperti kurangnya masyarakat untuk ikut shalat berjamaah di Mesjid. Kemudia, ketika ada pengajian yang diadakan, sangat sedikit yang hadir dari jumlah penduduk yang ada. Padahal disekitaran Gampong tersebut dikelilingi oleh beberapa pondok pesantren yang menjadi tempat dikajinya bermacam ilmu-ilmu. Adapun tujuan peneletian ini adalah Untuk mengetahui peran penyuluh Agama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengikuti kegiatan Keagamaan dan apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dialam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil peneletian ini menunjukkan bahwa penyuluh agama di kemukiman lamrabo sudah menerapkan dari ke 3 (tiga) fungsi penyuluh yang sesuai dengan keputusan Menteri Agama RI dan kepala badan Kepegawaian Negara Nomor 574 tahun 1999 di atas. Penyuluh agama kemukiman lamrabo telah memposisikan dirinya sebagai juru dakwah sekaligus menjadi penyuluh yang mengajarkan pendidikan keagamaan kepada masyarakat seperti Al- Qur’an, akidah, fikih dan akhlakul karimah. Penyuluh agama juga turut memikirkan dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat setempat. upaya yang dilakukan oleh penyuluh dalam meningkatkan kesadaran terhadap masyarakat yaitu penyuluh melakukan pendekatan kepada masyarakat, memberi motivasi, dan mengajak semua perangkat pemerintahan untuk ikut membantu dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.