Komunikasi secara terminologis adalah proses penyampaian pernyataan dari seseorang kepada orang lain, melibatkan interaksi antara manusia, sehingga disebut human communication. Etika komunikasi menekankan pentingnya kejujuran, keterusterangan, keharmonisan hubungan, ketepatan pesan, serta konsistensi antara pesan verbal dan non-verbal. Media sosial seperti TikTok telah menjadi platform populer, namun seringkali diwarnai oleh konten dan komentar negatif yang melanggar etika komunikasi. Penelitian ini berfokus pada perilaku etis mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam dalam menggunakan TikTok. Studi ini menemukan bahwa mahasiswa sering melanggar etika komunikasi, menggunakan bahasa kasar dan vulgar, serta membuat konten yang merendahkan orang lain. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi penerapan etika komunikasi di TikTok serta reaksi verbal mereka di platform tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa tidak menerapkan etika komunikasi yang baik. Mereka sering menggunakan kata-kata kasar seperti "fuck", "anjing", dan bahasa tidak pantas lainnya. Perkataan kasar tersebut diucapkan karena pengaruh dari tokoh publik atau influencer pada akun media TikTok. Komentar negatif juga banyak ditemukan pada akun media sosial mahasiswa. Ditinjau dari prinsip etika komunikasi, reaksi verbal mahasiswa ini tidak mencerminkan kepatutan dan rasa hormat yang diperlukan untuk menjaga hubungan harmonis di dunia maya. pentingnya upaya aktif untuk membangun dan memelihara lingkungan interaksi yang positif dan mengamalkan prinsip etika berkomunikasi di media sosial. Diharapkan mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam dapat menjadi teladan dalam menjaga etika komunikasi yang baik, baik di lingkungan kampus Islam maupun dalam masyarakat luas.
Kata kunci: Etika komunikasi, Media Sosial, dan TikTok