Kebutuhan interaksi rnerupakan suatu keadaan dirnana seseorang perlu berusaha rnernpertahankan hubungan, bergabung dengan kelornpok, berpartisipasi dalarn kegiatan, rnenikrnati kegiatan bersarna keluarga rnaupun ternan, rnenunjukkan perilaku kooperatif, dan saling rnendukung. Penelitian ini bertujuan untuk rnengetahui profil interaksi sosial, pelaksanaan birnbingan dan konseling, strategi guru birnbingan dan konseling dalarn rneningkatkan interaksi sosial siswa, danfaktor pengharnbat yang rnernpengaruhi guru birnbingan dan konseling dalarn rneningkatkan interaksi sosial siswa di lingkungan Sekolah Menengah Pertarna Negeri 1 Meureudu. Metode yang digunakan dalarn penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalarn penelitian ini terdiri dari dua guru birnbingan konseling dan tiga peserta didik dari kelas VII-XI. Teknik pengurnpulan data rnelalui observasi, wawancara, dan dokurnentasi. Teknik analisis data dilakukan rnelalui reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian rnenunjukkan bahwa profil interaksi sosial selarna ini terlihat dari beberapa hal diantaranya; perilaku saling rnenghargai satu sarna lainnya, rnerniliki rasa kepedulian terhadap ternan yang rnengalarni rnusibah seperti sakit dan sebagainya, rnarnpu rneningkatkan kerukunan dalarn bekerjasarna seperti rnernbersihkan dengan rnerapikan kelas dan rnerniliki kekornpakan satu sarna lain, serta rnenanarnkan sikap sopan santun antar sesarna. Pelaksanaan birnbingan dan konseling selarna ini dilakukan secara individu dan kelornpok. Kegiatan BK dengan rnengarahkan siswa untuk saling rnenghargai, rnenghormati antar sesarna, rnenjaga kerukunan, sopan santun, jujur, dan bertanggung jawab. Strategi guru BK dalarn rneningkatkan interaksi sosial siswa yaitu rnernberikan birnbingan, pengarahan, serta rnotivasi pada siswa dalarn rnenyelesaikan berbagai permasalahannya. Faktor pengharnbat yang rnernpengaruhi guru BK dalarn rneningkatkan interaksi sosial dipengaruhi oleh pola asuh orang tua yang kurang rnendorong anak untuk rnarnpu berinteraksi di lingkungan sekitamya, kurangnya kepercayaan diri siswa untuk rnelibatkan dirinya dalarn bentuk kerjasarna seperti kegiatan-kegiatan yang diadakan di sekolah, karakteristik siswa pendiarn, serta pergaulan yang kurang baik sehingga rnarnpu rnernpengaruhinya.