Di dalam al-Qur’an lafaz insān dan ins selalu diterjemahkan dengan makna yang sama yaitu manusia. Dalam kajian ulum al-Qur’an salah satu karakteristik dari ayat-ayat Makki yaitu setiap ayat yang terdapat di dalamnya lafaz yā ayyuha al-nās dan yā banī Ādam digolongkan kepada ayat atau surah Makki. Hanya saja tidak terdapat penjelasan tentang lafaz manusia lainnya yaitu insān dan ins dalam konteks redaksi yang sama mengenai penyebab ayat yang mengandung kedua lafaz tersebut tidak digolongkan ke dalam karakteristik tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Makki Madani. Penelitian merupakan jenis penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer diperoleh dari kitab Tafsir al-Marāghī karya Al-Marāghī, dan Tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab. Sumber data sekunder dari literatur-literatur lainnya yang membahas tentang lafaz insān dan ins di dalam al-Qur’an. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode mauḍūʻī. Tehnik menganalisa data menggunakan tehnik content analysis. Hasil penelitian lafaz insān yang dimulai dengan bentuk seruan hanya terdapat pada dua ayat dalam al-Qur’an yaitu QS. al-Infiṭār: 6 dan QS. al-Insyiqāq: 6 jika dilihat berdasarkan ciri-ciri khusus dari Makki Madani maka karakteristik pada kedua ayat tersebut lebih sesuai dengan karakteristik Makki. Lafaz insān dan ins meskipun berasal dari suku kata yang sama namun di dalam al-Qur’an pada masing-masing lafaz terdapat karakteristik tersendiri. Lafaz ins lebih sering menampilkan karakter manusia sebagai makhluk dalam konotasi yang negatif bersandingan dengan lafaz jinn dengan karakteristik ayat yang cenderung tegas sebagaimana ciri-ciri ayat Makki sedangkan lafaz insān adakala isi ayatnya lebih menggambarkan ciri-ciri Makki di beberapa tempat juga menggambarkan ciri-ciri ayat Madani.