Penyalahgunaan ganja telah diharamkan para ulama, dan keharaman ini berlaku baik untuk produksi, distribusi, konsumsi, maupun perdagangannya. Meski demikian, adanya masyarakat yang menyalahgunakan ganja menjadi perhatian khusus dalam tinjauan hukum pidana Islam. Seperti salah satu kasus penangkapan produsen makanan yang mengandung ganja termasuk dodol, kopi, dan susu. Adapun rumusan masalahnya berupa: apa faktor yang melatarbelakangi adanya masyarakat gampong Aneuk Glee Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar menyalahgunakan ganja dalam bentuk dodol? bagaimana persepsi tokoh masyarakat terhadap penyalahgunaan ganja dalam bentuk dodol di gampong Aneuk Glee, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar? dan bagaimana tinjauan hukum islam terhadap penyalahgunaan ganja dalam bentuk dodol di gampong Aneuk Glee, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar?. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di gampong Aneuk Glee penyalahgunaan ganja dalam bentuk dodol disebabkan oleh ide dan kreativitas para penikmat ganja, penyebaran dan peredarannya disebabkan oleh ekonomi yang sulit serta pengaruh dari lingkungan. Dalam konteks pasal 70 UU No 35 Tahun 2009, Secara khusus Badan Narkotika Nasional memiliki wewenang dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika seperti produksi dodol yang mengandung ganja. Dalam tinjauan hukum Islam praktik penyalahgunaan ganja dalam bentuk dodol di Gampong Aneuk Glee merupakan perbuatan melanggar hukum serta dianggap haram dalam Islam. Al-Qur’an melarang segala perbuatan yang dapat memabukkan, termasuk penggunaan ganja dalam bentuk dodol, sehingga hukumnya di qiyaskan kepada hukum khamr yaitu diharamkan.