Kawin Peudrop di Kecamatan Meureudu Menurut Perspektif Hukum Islam

Naziratul Husna, 190101044 (2024) Kawin Peudrop di Kecamatan Meureudu Menurut Perspektif Hukum Islam. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Ar-raniry.

[thumbnail of Kawin Peudrop, Zina, Hukum Islam] Text (Kawin Peudrop, Zina, Hukum Islam)
Naziratul Husna, 190101044, FSH, HK.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (8MB)

Abstract

Kawin Peudrop adalah perkawinan yang dilakukan pasca peristiwa penangkapan terhadap sepasang laki-laki dan perempuan yang melakukan hubungan suami istri tanpa ikatan perkawinan. Penelitian ini untuk mengetahui lebih dalam tentang pernikahan kawin peudrop yang terjadi di masyarakat kecamatan Meureudu, dan untuk mengkaji tinjauan fiqh terhadap pernikahan kawin peudrop di masyarakat kecamatan Meureudu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Dari hasil penelitian didapati bahwa kawin peudrop yang terjadi di kecamatan Meureudu yaitu perkawinan yang dilakukan pasca peristiwa penangkapan terhadap sepasang laki-laki dan perempuan yang melakukan hubungan suami istri tanpa ikatan perkawinan, proses terjadinya, kawin peudrop awalnya pengintaian, pengintaian dilakukan setelah adanya kecurigaan, dan kesepakatan warga. Selanjutnya penangkapan, oleh aparatur desa, selanjutnya pihak pelaku dibawa ke kantor geuchik atau meunasah, dan menghadirkan keluarga pelaku. Dalam hal sanksi kasus peudrop tidak hanya memberikan sanksi berupa kawin paksa namun juga menggunakan sanksi di mandikan dengan air comberan. Di kecamatan Meureudu siapapun yang telah melakukan hubungan suami istri tanpa ikatan perkawinan, maka harus dinikahkan, dengan sistem pernikahan dibawah tangan. Tinjauan fiqh terhadap pernikahan kawin peudrop di masyarakat kecamatan Meureudu. Dalam perspektif hukum Islam dan tinjauan fiqh dapat dipahami bahwa pelaksanaan kawin peudrop yang ada di kecamatan Meureudu ketentuan kawin peudrop bagi pasangan yang melakukan perzinaan hingga hamil dan pelaku zina yang tertangkap yang telah melakukan hubungan suami istri. Kasus perkawinan wanita hamil yang terjadi tersebut, yang menikahinya adalah orang yang menghamilinya. Dalam tinjauan hukum Islam wanita hamil yang dinikahi oleh orang yang menghamilinya adalah sah. Dari hasil penelitian penulis, dapat diketahui bahwa semua syarat dan ketentuan pernikahan menurut hukum Islam dalam pelaksanaan kawin peudrop telah terpenuhi

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Naziratul Husna Nazira
Date Deposited: 06 Sep 2024 03:05
Last Modified: 06 Sep 2024 03:05
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/38839

Actions (login required)

View Item
View Item