Remaja merupakan masa depan bangsa dan negara, oleh karenanya remaja harus belajar dan mencari ilmu serta menempuh pendidikan setinggi mungkin. Namun pada zaman sekarang ini tidak dapat dipungkiri banyak remaja yang mengalami putus sekolah dan tidak dapat menyelesaikan pendidikan sehingga mengakibatkan pengangguran dan berdampak pada terjadinya prilaku dekadensi moral. Remaja putus sekolah pada umumnya kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan karena tidak mempunyai ijazah sebagai landasan sehingga terjadinya penganguuran. Remaja putus sekolah seharusnya mendapat perhatian khusus dan dukungan dari aparatur gampong berupa bimbingan vokasional atau penyuluhan-penyuluhan yang berkaitan dengan dunia pekerjaan guna mempermudah remaja dalam mencari dan mendapatkan pekerjaan. Namun pada kenyataannya, aparatur gampong di Lawe Kinge Kec. Lawe Bulan Kab. Aceh Tenggara tidak memberikan perhatian khusus kepada remaja putus sekolah sehingga mengalami kesulitan dalam mencari dan mendapatkan pekerjaan bahkan mengalami pengangguran sehingga timbul dekadensi moral. Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui peran aparatur gampong dalam menyediakan wadah layanan bimbingan vokasional untuk mencegah dekadensi moral remaja putus sekolah dan secara khusus untuk mengetahui kondisi remaja putus sekolah, pandangan aparatur gampong terhadap remaja putus sekolah dan program yang dirumuskan dan dijalankan oleh aparatur gampong. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif, dan subjek dalam penelitian ini berjumlah 9 orang. Teknik pemilihan subjek dengan porpusive sampling dan megumpulkan data dengan cara obsevasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang didapatkan mengenai peran aparatur gampong dalam menyediakan wadah layanan bimbingan vokasional untuk mencegah dekadensi moral remaja putus sekolah di gampong Lawe Kinge Kec. Lawe Bulan Kab. Aceh Tenggara dinyatakan belum ada, pernyataan ini didasari dengan tiga temuan penelitian: (1) kondisi remaja putus sekolah dilihat dari tiga aspek; memiliki kondisi fisik kurus dan sedang, kondisi psikologis yang tidak sehat dan kondisi ekonomi yang lemah. (2) pandangan aparatur gampong mengenai remaja putus sekolah yaitu mereka kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan dan juga mudah terpengaruh arah hal-hal yang negatif seperti; bermain game secara berlebihan, pencurian, perjudian dan pergaulan bebas (3) program yang dirumuskan oleh aparatur gampong tahun 2023-2024 ada sepuluh program utama dan telah dijalankan enam program, sisa empat program yang belum dijalankan dan belum ada program yang dirumuskan untuk remaja putus sekolah.