Pergeseran Nilai Pendidikan Islam dalam Prosesi dan Pasca Khiṭbah di Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh.

Nurhayati, 221003017 (2024) Pergeseran Nilai Pendidikan Islam dalam Prosesi dan Pasca Khiṭbah di Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh. Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Pergeseran Nilai Pendidikan Islam dalam Prosesi dan Pasca Khiṭbah di Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh.] Text (Pergeseran Nilai Pendidikan Islam dalam Prosesi dan Pasca Khiṭbah di Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh.)
LAYOUT TESIS_NURHAYATI_revisi sidang baru lagi BB bu fatmi (1).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (35MB)

Abstract

Pernikahan adalah sebuah prosesi yang sangat sakral dalam kehidupan manusia. Sebuah proses pernikahan diawali dengan khit}bah (lamaran). Namun dalam observasi awal, penulis melihat berbagai pelanggaran dalam prosesi khiṭbah dan pasca khiṭbah seperti foto prewedding berdua dari pasangan yang belum menikah, jalan-jalan dan duduk berduaan di berbagai tempat layaknya suami isteri yang telah sah menikah, pada waktu siang maupun malam, ditempat sepi maupun di tempat keramaian. Berdasarkan hal tersebut penulis ingin meneliti tentang “Pergeseran Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Prosesi dan Pasca Khiṭbah di Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh”. Adapun Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana perencanaan khiṭbah di Kecamatan Syiah Kuala? 2. Bagaimana pelaksanaan proses khit}bah di kecamatan Syiah Kuala? 3. Bagaimana pergeseran nilai- nilai pendidilan Islam dalam prosesi dan pasca khiṭbah di Kecamatan Syiah Kuala? Dalam penulisan tesis ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dengan populasi berjumlah 1.248 orang, sampel berjumlah 128 orang yang terdiri 10 orang perangkat gampong (Imeum gampong), 30 orang tua yang telah menikahkan anak, dan 88 orang pelaku khit}bah. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik porpusive sampling, teknik pengambilan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan angket. Teknik Analisa data menggunakan teknik persentase. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa perencanaan khit}bah di Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh yaitu para calon mempelai atau diwakili oleh keluarga melaporkan atau memberitahukan serta mengundang para tokoh gampong, seperti imeum gampong, keuchik (kepala desa), atau kepala lorong. Selain
itu, pihak keluarga yang akan mengadakan kegiatan khit}bah mengadakan persiapan berupa seserahan (bungong jaroe) oleh pihak calon mempelai pria terutama berupa emas sebagai tanda ikatan pertunangan dalam hitungan mayam, biasanya berjumlah 2-
3 mayam emas dan bentuk seserahan lainnya. Dalam pelaksanaan khit}bah dilakukan dengan dua cara, pertama secara kekeluargaan tanpa melibatkan tokoh gampong dan yang kedua secara adat gampong, dimana semua tokoh gampong turut hadir diantaranya yaitu Geuchik, Tuha Peut, Teungku Imum, Kepala Dusun, wali-wali dari keluarga, dan ketua pemuda. Pergeseran nilai-nilai pendidikan dalam prosesi dan pasca khit}bah terjadi dalam aqidah, ibadah, syari‘ah, muamalah, dan akhlak. Dari jawaban sampel dapat disimpulkan telah terjadi pergeseran pada aspek aqidah sebanyak
26% (sebagian kecil) dalam hal ini sampel menjawab tidak setuju bahwa “jodoh adalah ketentuan Allah Swt”, memilih pasangan harus memperhatikan kecantikan, keturunan, harta, agama, (agamalah yang diutamakan), dan juga dari jawaban responden didapati mereka tidak setuju tentang hadis Nabi bahwa tujuan pernikahan dalam Islam adalah untuk “menyempurnakan separuh agama”, dan 67% (sebagian besar) mereka tidak setuju dengan hadis Nabi bahwa ”orang yang tidak menikah bukan golongan Nabi”. Pergeseran dalam ibadah, dari jawaban sampel terdapat 28% (sebahagian kecil), ini dapat dilihat dari jawaban sampel yang tidak setuju sabar menghadapi rintangan dalam sebuah pernikahan harus selalu dijaga dan dipelihara”, dan juga dari jawaban sampel tidak setuju menikah itu karena mengikuti sunnah Rasul Saw”. Pergeseran dalam urusan syari‘ah, terdapat 33% (setengah) dan
44% (setengah) ini dapat dilihat dari jawaban sampel bahwa mereka ketika masih bertunangan sering bergandengan tangan, dan memakaikan cincin tunangan dijari calon istri pada waktu acara pertunangan. Pergeseran dalam urusan muamalah, dari jawaban sampel yang terendah 25% (sebahagian kecil), ini dapat dilihat dari jawaban bahwa mereka tentang adanya interaksi yang baik antara calon istri/suami dan keluarganya selama dalam ikatan pertunangan”. jawaban sampel tertinggi 68% (sebahagian besar) pada pertanyaan bahwa mereka sangat setuju dengan wanita yang bekerja untuk menambah penghasilan dan membantu suami mencari nafkah. Pergeseran dalam urusan akhlak dari terendah 21% (sebahagian kecil),

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X7 Filsafat dan Perkembangan > 2X7.3 Pendidikan
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Nurhayati Nur
Date Deposited: 09 Sep 2024 02:45
Last Modified: 09 Sep 2024 02:45
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/38896

Actions (login required)

View Item
View Item