Budaya partiarki menjadi salah satu hambatan yang telah mempengaruhi pertarungan politik perempuan di Kota Banda Aceh sebagian masyarakat masih memandang perempuan sebelah mata bahkan untuk sesama perempuan saja belum tentu mendukung perempuan. Fokus penelitian peneliti di wilayah kecamatan Baiturahman dan Kuta Alam dikarenakan pada rekapitulasi daftar pemilih tetap pada pemilu tahun 2019 posisi pertama yang tertinggi pemilihan perempuan di kecamatan Baiturahman yaitu 11,039 dan kecamatan Kuta Alam yaitu 13,953. Metodologi yang peneliti pakai adalah metode kualitatif deskriptif karena penelitian ini sangat berhungan dengan ide, persepsi, pendapat, kepercayaan orang yang akan diteliti dan semuanya tidak dapat diukur dengan angka. Pendekatan kualitatif suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan kepada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Menurut Data Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh pada tahun 2014 Persentase Keterlibatan Perempuan dalam Parlemen hanya 3,33% dan tahun 2019 menjadi 13,33% tentunya dalam keterlibatan perempuan masih di bawah 30% oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pemilihan perempuan terhadap calon legislatif perempuan di Kota Banda Aceh harapan pemilih perempuan terhadap calon legislatif pada pemilu 2024. Berdasarkan hasil peneliti ada faktor yang mempengaruhi persepsi perempuan tidak memilih perempuan di karenakan si calon tidak memiliki hubungan sosial seperti merasa kurang mengenal latar belakang si calon adapun harapan yang diharapkan oleh pemilih perempuan untuk para perempuan anggota legislatif nantinya yang terpilih pada pemilihan umum 2024 yaitu perempuan merasa aman dan nyaman tanpa adanya kekerasan atau lebih kurang meminimalisir angka kekerasan pada perempuan jika nanti terpilih. Kesimpulannya bahwa sebagian pemilih perempuan beberapa masih berpendapat lebih baik dalam kepemimpinanan untuk diandalkan adalah kaum laki-laki