Kekerasan dalam keluarga sering kali menyebabkan dampak serius pada kesejahteraan dan perkembangan anak, mendorong kebutuhan mendesak untuk intervensi yang melibatkan penempatan di panti asuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi pengalaman anak yang harus mengarungi kehidupan di panti asuhan. Studi ini meneliti proses dan bagaimana dinamika yang dialami oleh seorang anak setelah tinggal di panti asuhan dengan fokus pada Gea, seorang anak yang tinggal di UPTD Rumoh Seujahtra Aneuk Nanggroe. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi lapangan. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara semi-terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gea masuk ke panti asuhan akibat dari tindakan kekerasan fisik dan verbal dirumah yang diterima dari ibu tirinya. Kehidupan Gea di panti asuhan membawa perubahan positif yang signifikan dibandingkan dengan masa lalu yang penuh kesulitan. Di UPTD Rumoh Seujahtra Aneuk Nanggroe, Gea merasakan dukungan positif dari pengasuh dan teman-temannya. Gea memiliki harapan yang tinggi untuk masa depannya, termasuk keinginan untuk melanjutkan pendidikan dan mencapai kesuksesan.