Penelitian ini berjudul “Peningkatan Keterampilan Residen Dual Diagnsosis sebagai Metode Penyembuhan di IPWL Yayasan Kayyis Ahsana Aceh.” Bagi individu yang telah mengalami masalah gangguan mental atau lebih parah sebagai pecandu NAPZA, mereka menghadapi kondisi yang dikenal sebagai dual diagnosis. Mengalami permasalahan fisik, psikis dan sosial, mereka membutuhkan penanganan lebih lanjut agar dapat menyesuaikan diri di masyarakat. Saat ini keterampilan menjadi hal yang harus dimiliki setiap individu untuk menunjang kehidupan termasuk individu dengan dual diagnosis, agar mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih baik. Salah satu pusat rehabilitasi yang menyediakan program peningkatan keterampilan untuk dual diagnosis adalah Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Yayasan Kayyis Ahsana Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan program peningkatan keterampilan dan dampaknya bagi pemulihan residen dengan kondisi dual diagnosis di IPWL Yayasan Kayyis Ahsana Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi terhadap residen dual diagnosis, konselor dan program manager. Teknik pengelolaan data dilakukan dengan mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program peningkatan keterampilan di IPWL Yayasan Kayyis Ahsana Aceh adalah life skill dengan metode vocational skill. Kegiatannya meliputi pelatihan membuat sabun cuci piring, bertukang dan yang paling diminati serta efektif dilakukan adalah budidaya ikan lele arjuna, beternak ayam ulu dan bebek peking karena merupakan aktivitas yang berulang sehingga sangat membantu pemulihan mereka, terbukti dari perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik, kelenturan dan kekuatan fisik, serta memiliki kemampuan yang dapat diandalkan dan mempunyai jiwa wirausaha.