Seseorang yang telah berani membentuk keluarga melalui pernikahan, maka seharusnya mereka telah mampu menghadapi situasi-situasi dalam rumah tangga. Dalam usaha mencapai tujuan pernikahan maka pasangan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri pada sejumlah aspek dalam pernikahan. Tetapi justru konflik sering terjadi dalam rumah tangga akibat kegagalan penyesuaian diri dalam pernikahan seperti yang terjadi pada isteri yang menikah usia remaja di desa Jambo Dalem kecamatan Trumon Timur Kabupaten Aceh Selatan. penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penyesuaian dalam pernikahan pada istri yang menikah usia remaja serta faktor pendukung dan penghambat penyesuaian dalam pernikahan pada istri yang menikah usia remaja di Kecamatan Trumon Timur Kabupaten Aceh Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis, jenis penelitian menggunakan penelitian lapangan (fiel risearch), Pengumpulan data penelitian menggunakan observasi dan wawancara, yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah tujuh orang perempuan yang telah menikah di bawah usia 21 tahun. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa penyesuaian dalam pernikahan pada isteri yang menikah diusia remaja belum dapat dikatakan berhasil, mereka belum dapat membangun hubungan yang harmonis dengan baik dengan suami maupun dengan keluarga suami. Seperti tidak saling terbuka, pulang ke rumah orang tua asal tanpa izin suami, bercerai kemudian rujuk kembali, konflik dengan saudara ipar, menganggap diri paling benar, suka keluar rumah tanpa keperluan hingga lupa pada tugas dan tanggung jawab. Adapun faktor Adapun faktor pendukung penyesuaian dalam pernikahan adalah dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga dan teman. Hubungan interpersonal yang baik, keinginan untuk mencapai tujuan rumah tangga dan pengetahuan dan cara pandang terhadap pernikahan. Adapun faktor-faktor penghambat dalam penyesuaian diri, seperti kelekatan dengan keluarga asal, ekonomi keluarga, tinggal bersama keluarga suami, tidak terbuka antara suami istri, sikap egois yang selalu dipertahankan serta minimnya pengetahuan tentang kehidupan dalam rumah tangga atau pendidikan rendah.