Elvi Risti Yani, 200402082 (2024) Peran Tokoh Agama Terhadap Tradisi Budaya Najuk dalam Tarian Bines (Studi Deskriptif di Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues). Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
![[thumbnail of Membahas tentang Peran Tokoh Agama Terhadap Tradisi Budaya Najuk dalam Tarian Bines]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Elvi Risti Yani. Pdf.pdf - Published Version
Download (10MB)
Abstract
Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena yang terdapat di Kabupaten Gayo Lues, tentang tradisi Najuk dalam tarian Bines yang tidak sesuai menurut syariat Islam. Idealnya Tokoh Agama Islam mempunyai peran untuk menegakkan dan menjaga kemurnian syariat Islam, namun kenyataannya pada Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues masih banyak pelanggaran syariat Islam khususnya pada tradisi budaya Najuk dalam tarian Bines. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran Tokoh Agama terhadap tradisi budaya Najuk dalam tarian Bines. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data diperoleh dari responden sebanyak sembilan orang yaitu tujuh orang dari tTokoh Agama, dan dua orang masyarakat, penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Hasil penelitian menunjukan terdapat kesenjangan terhadap tradisi budaya Najuk dalam tarian Bines dimana Najuk sebenernya tidak sesuai menurut syariat Islam, hal ini dapat dilihat dari cara Najuk itu sendiri yang secara bebas memegang tangan perempuan dengan menyelipkan cincin di tangan penari tersebut, dan sebagian besar Tokoh Agama disekitaran Kecamatan Blangkejeren juga berpendapat sebenarnya Najuk ini memang tidak sesuai menurut syariat Islam. Mengenai peran Tokoh Agama dalam hal ini tidak semua Tokoh Agama berperan untuk melarang atau menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan Najuk lagi karena hal ini sudah dianggap sebagai tradisi dan budaya yang sudah melekat di tengah-tengah masyarakat, namun ada sebagian tokoh agama yang memang sudah melarang dan menghimbau kepada masyarakat di desanya untuk tidak melakukan Najuk ketika ada taraian bines, dan jika pun dilakukan dengan cara yang berbeda yaitu meletakkan uangnya kedalam kardus.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Bimbingan dan Konseling Islam |
Depositing User: | Elvi Risti Yani Elvi |
Date Deposited: | 12 Sep 2024 02:16 |
Last Modified: | 12 Sep 2024 02:16 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/38977 |