Media sosial memudahkan penggunanya untuk saling bertukar informasi tanpa harus berjumpa atau bertatap muka dan juga menjadi jembatan untuk mendekatkan orang-orang yang jaraknya berjauhan. Media sosial seakan-akan menghilangkan batasan jarak dan waktu dalam proses penyebaran informasi berlangsung. Pesatnya perkembangan media sosial juga memunculkan persoalan- persoalan baru di tengah masyarakat, salah satunya adalah penipuan melalui platform sosial media seperti WhatsApp dan Facebook. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana literasi media pada masyarakat Gampong Kute Rayang Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah dan untuk mengetahui peran pemerintah gampong dan aparat kepolisian dalam meminimalisir penipuan melalui media sosial. Metode yang digunakan adalah metodelogi kualitatif dengan pendekatan studi analisis. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dimana metode deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang terjadi. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi,wawancara,dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini bahwasanya masyarakat di gampong Kute Rayang kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah belum memahami peran literasi media dalam kehidupan bersosial media sehingga menyebabkan terjadinya penipuan melalui media sosial. Dalam meminimalisir penipuan online aparatur gampong tidak melakukan tindakan terhadap penipuan online sehingga penipuan melalui media sosial di gampong Kute Rayang marak terjadi, aparatur gampong akan berkolaborasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat guna meningkatkan literasi media agar mengurangi korban penipuan yang terjadi di gampong Kute Rayang Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah.