Pangan merupakan kebutuhan esensial yang harus terpenuhi bagi setiap warga negara, khususnya beras. Provinsi Aceh menghadapi tantangan dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras, kondisi ini mempertegas pentingnya strategi Badan Urusan Logistik (BULOG) dalam mengamankan stok beras. Pada tahun 2023, Aceh mengalami penurunan produksi padi yang mempengaruhi ketersediaan beras, mengakibatkan kekurangan stok beras dan melambungnya harga di awal tahun 2024. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi BULOG dalam menjaga stok beras dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi stok beras di perum BULOG kantor wilayah Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data secara wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bulog Aceh menerapkan beberapa strategi utama, yaitu pengadaan beras melalui impor, optimalisasi manajemen gudang, dan koordinasi intensif dengan instansi terkait. Pengelolaan stok beras mengutamakan lima aspek penting yaitu, memastikan ketersediaan yang cukup, meningkatkan efisiensi distribusi, memperkuat kerja sama antar lembaga, memuaskan kebutuhan konsumen, dan menjamin keamanan pangan. Fokus pada aspek-aspek ini bertujuan untuk menjaga pasokan beras yang stabil, berkualitas, dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Faktor pendukung utama adalah dibentuknya Badan Pangan Nasional, sementara faktor penghambat meliputi ketidakstabilan harga, kendala cuaca, keterbatasan infrastruktur, dan tantangan dalam penyimpanan beras. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun menghadapi berbagai tantangan, Bulog Aceh telah menerapkan strategi komprehensif dalam menjaga ketersediaan dan kualitas stok beras, namun masih memerlukan perbaikan dari lima aspek untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan stok beras di wilayah tersebut.