Kisruh Keuchik dengan masyarakat rukoh diawali oleh fenomena sekelompok masyarakat Rukoh tidak percaya terhadap Keuchik Gampong Rukoh, Syiah Kuala, Banda Aceh.Keributan itu berujung dengan disegelnya kantor Keuchik setempat oleh sekelompok massa.Dimana dalam aksi itu, sekelompok warga Gampong Rukoh melakukan penyegelan kantor pemerintahan Gampong setempat karena adanya mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Ibnu Abbas terkait dengan tidak transparansi pengelolaan dana dan pelarangan pengutipan dana pembangunan masjid Rukoh. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kisruh Keuchik dengan masyarakat Gampong Rukoh dan mengetahui proses apa yang dilakukan untuk memediasi konflik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif diskriptif. Hasil lapangan menunjukkan bahwa Konflik antara Keuchik Gampong Rukoh dan sekelompok masyarakat Rukoh ada beberapa faktor yang menyebabkan konflik, pertama dikarenakan adanya kesalahpahaman antara sekelompok masyarakat dan Keuchik dalam pengelolaan dana bantuan dimana beberapa kelompok masyarakat merasa tidak adil karena ada sebagian mendapatkan bantuan dan sebagaiannya lagi tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah Gampong dan juga kesalahpahaman dalam proses pembangunan masjid. Hal ini memicu kemarahan di kalangan sekelompok masyarakat yang antusias dengan pembangunan masjid yang akan di bangun di Gampong tersebut.Sedangkan untuk penyelesaian konflik sekelompok masyarakat tersebut dengan Keuchik Gampong Rukoh melibatkan seluruh pihak baik masyarakat, pihak pemerintah Kota Banda Aceh dan DPRK untuk menjadi pihak ketiga dalam memediasi permasalahan tersebut.