Guru dihadapkan pada tanggung jawab untuk tidak hanya menyampaikan materi akademis, tetapi juga memainkan peran kunci dalam membentuk akhlaqul karimah siswa yang beretika, bertanggung jawab, dan berakhlaqul karimah. Tujuan utama penelitian adalah untuk mengetahui proses internalisasi akhlaqul karimah dalam kurikulum merdeka pada mata pelajaran PAI, berupa proses penerapan nilai, metode yang digunakan dan mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi di SMAN Kabupaten Aceh Besar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi lapangan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan kepala sekolah dan guru PAI di empat SMA di Aceh Besar. Dengan memilih empat sekolah, penulis dapat mengeksplorasi data penelitian dengan menyeluruh, mendalam, terperinci dan efektif. Analisis data dilakukan secara sistematis untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menyajikan temuan secara deskriptif. Hasil temuan menunjukkan bahwa pendekatan variatif dalam pembelajaran seperti diskusi, kerja sosial, dan partisipasi dalam kegiatan sosial mampu menguatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai akhlaqul karimah di antara siswa. Guru-guru PAI memainkan peran krusial dalam membimbing dan membentuk akhlaqul karimah siswa dengan menekankan nilai-nilai seperti akidah, akhlak, sejarah, Al- Qur'an, dan fikih dalam konteks kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, proses implementasi tidak terlepas dari tantangan, seperti beban administrasi yang menyita waktu para guru demi terpenuhinya syarat administrasi keguruan seperti pengisian data di aplikasi, pelatihan daring dirasa kurang efektif karena demonstrasi sulit dilakukan selain itu sangat bergantung pada koneksi internet, serta pengaruh negatif dari lingkungan eksternal. Secara keseluruhan, internalisasi akhlaqul karimah dalam Kurikulum Merdeka di SMA Aceh Besar menunjukkan komitmen yang kuat dalam membentuk akhlaqul karimah yang beretika dan bertanggung jawab sosial. Implikasi penelitian ini mencakup dua hal: (1) Penting bagi guru untuk membangun kultur organisasi di SMA Aceh Besar yang mendukung nilai-nilai akhlaqul karimah seperti menerapkan 5S. Memungkinkan bagi guru mengambil langkah pengembangan kurikulum yang lebih adaptif dengan integrasi nilai-nilai akhlaqul karimah. (2) Guru perlu mempertimbangkan peran teknologi dalam mendukung implementasi akhlaqul karimah bagi siswa di sekolah.