Asma Binti Muhammad Zakaria, 170103053 (2024) Hak Kewarisan Antara Anak Laki-Laki Dan Perempuan (Perbandingan Pendapat Al-Razi Dan Amina Wadud). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Syariah dan Hukum.
![[thumbnail of Hak Kewarisan Antara Anak Laki-Laki Dan Perempuan (Perbandingan Pendapat Al-Razi Dan Amina Wadud)]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Asma Binti Muhammad Zakaria, 170103053, FSH, PMH.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (3MB)
Abstract
Perdebatan tentang hak kewarisan laki-laki dan perempuan telah wujud sejak masa silam hingga sekarang dan bertambah komplek dengan perubahan sosial budaya masyarakat kini. Perempuan masa kini sudah banyak terlibat dengan dunia luar dan sama-sama memikul tanggungjawab seperti laki-laki dalam mencari nafkah keluarga. Skripsi ini adalah hasil penelitian pustaka yang menganalisis pemahaman al-Razi dan Amina Wadud tentang pembagian warisan untuk anak laki-laki dan perempuan serta relevansi pemahaman al-Razi dan Amina Wadud dalam pembagian warisan untuk laki-laki dan perempuan. Data penelitian ini dikumpulkan melalui metode penelitian pustaka (library research), melalui pembacaan terhadap teks (text reading) yang telah dikumpulkan dan selanjutnya dianalisis. Data yang diperoleh berupa prinsip dasar, metode ijtihad yang digunakan, dan pemahaman al-Razi dan Amina Wadud yang mereka tulis dalam Tafsir al-Kabir wa Mafatih al-Ghayb dan Wanita di dalam al-Qur’an. Fokus yang dikaji dalam penelitian ini adalah pada Surah al-Nisa’ ayat 11. Hasilnya menunjukkan bahwa konstruksi pemahaman al-Razi tentang kewarisan anak laki-laki dan perempuan dibangun dengan metode tafsir bi al-ra’yi. Manakala, Amina Wadud menganalasis dengan metode hermeneutika dengan pedekatan keadilan dan kesetaraan gender. Al- Razi berpandangan pembagian dua banding satu itu adil dengan menyertakan hikmah-hikmah di belakang pembagian itu. Beliau cenderung melemahkan kaum perempuan dan tentunya akan membangkitkan kontroversi dengan pandangan tersebut. Sedangkan Amina Wadud menggunakan pendekatan hermeneutik dan prinsip keadilan dan kesetaraan gender, menyimpulkan bahwa pembagian anak laki-laki dan perempuan dapat dilakukan secara sama (1:1). Menurut hemat penulis, rumusan tersebut juga tidak mampu mencapai keadilan. Namun, penulis bersetuju dengan pandangannya bahwa keadilan bisa tercapai dengan memperbaiki aturan hijab mahjub di antara ahli waris.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 000 Computer Science, Information and System |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab |
Depositing User: | Asma Binti Muhammad Zakaria |
Date Deposited: | 23 Sep 2024 02:55 |
Last Modified: | 23 Sep 2024 02:55 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/39195 |