Kemiskinan merupakan sebuah permasalahan Provinsi Aceh sendiri memiliki beberapa kabupaten dan kota yang menjadi perhatian pemerintah daerah dalam mensejahterakan masyarakat dan mengatasi kemiskinan . Penyelenggaraan pemerintah dalam pembangunan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memberdayakan masyarakat untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan yang dapat dilakukan dengan pemberdayaan pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Permasalahan yang biasanya muncul dalam UMKM biasanya berkaitan dengan keterbatasan modal. Penerapan syariat Islam di Provinsi Aceh, telah membawa dampak yang positif bagi perkembangan sektor permodalan dalam upaya mempercepat berbagai kegiatan usaha ekonomi masyarakat, Salah satu implementasi penerapan syariat Islam adalah terbentuknya badan amal zakat, infaq dan sadakah yang dibentuk di masing-masing daerah Kabupaten/kota dalam Provinsi Aceh yang diberi nama lembaga pengelola zakai (Baitul Mal), termasuk didalamnya disalurkan untuk kegiatan zakat produktif kepada kelompok usaha UMKM. Studi ini menggunakan metodologi kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode ilmiah yang bertujuan untuk memahami fenomena dalam lingkungan sosial secara alami dengan mengutamakan hubungan komunikasi yang jelas dan mendalam antara subjek penelitian dan subjek yang diteliti. Strategi mereka adalah menyalurkan dana zakat tepat sasaran dengan menyaring mustahik yang layak diberdayakan dan Baitul Mal memberikan pendampingan kepada mustahiq dalam mengembangkan usahanya. Strategi utama yang diterapkan mencakup penyaluran dana secara produktif kepada pelaku usaha ultra mikro dan secara konsumtif kepada masyarakat miskin. Program bantuan modal usaha ultra mikro yang dijalankan oleh Baitul Mal Aceh terbukti memberikan dampak positif yang signifikan bagi penerima. Peningkatan modal usaha telah membantu mustahik meningkatkan pendapatan, memperluas usaha, dapat menambah alat dalam usahanya dan memperbaiki kualitas hidup.