Kesulitan ekonomi menjadi perhatian bagaimana cara pemerintah dalam mengelola dan mendorong dunia usaha terutama pada usaha-usaha kecil. Fokus pemerintah pada usaha yang memiliki keuntungan yang lebih besar menjadikan usaha-usaha kecil mulai tersingkirkan dan seolah di lupakan keberadaannya. Pendapatan yang minim dan tidak stabil, harga bahan pokok yang terus meningkat, serta kurangnya perhatian pemerintah setempat dalam mengangkat kesulitan ekonomi pada masyarakat, menjadikan masyarakat yang memiliki usaha kecil sering sekali harus terlibat dengan rentenir. Rentenir hadir seakan menjadi solusi bagi masyarakat, padahal jika di tinjau lebih jauh dampak yang di timbulkan dari praktik rentenir sangat merugikan masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui praktik rentenir yang terjadi di lingkungan masyarakat, dampak yang terjadi di masyarakat serta strategi yang akan di lakukan tokoh masyarakat dalam menangani kasus rentenir pada masyarakat Penanggalan Kota Subulussalam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu wawancara dengan beberapa informan yaitu Kepala Desa, Tokoh Adat, Ketua Pemuda, Imam/Ustadz serta beberapa Masyarakat yang terlibat dengan rentenir. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data serta menarik kesimpulan atau verivikasi data. Dari hasil penelitian di ketahui bahwa peran tokoh masyarakat dalam menangani kasus rentenir belum maksimal di ketahui dari banyaknya masyarakat yang terlibat serta belum ada pencegahan khusus oleh pemerintah setempat, sosialisasi mengenai praktik rentenir masih menjadi harapan agar segera di upayakan oleh pihak desa yang memiliki wewenang besar, sedangkan bagi masyarakat yang terlibat pemerintah setempat menggunakan cara mediasi yaitu menyelesaikan masalah dengan cara bermusyawarah pada pihak terlibat.