Berumah tangga diidentifikasi mengubah kebebasan perempuan dan menjadikannya merasa terkurung di dalam rumah suaminya. Fenomena ini dipengaruhi oleh kontruksi sosial dan interpretasi terhadap teks Al-Qur’an yang membahas tentang kedudukan dan peran antara suami dan istri. Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan dalam rumah tangga menjadi sangat penting untuk memperkuat posisi dan otonomi perempuan dalam lingkungan domestik mereka. Penelitian ini bertujuan mengkaji kedudukan dan pemberdayaan perempuan dalam rumah tangga dari perspektif Al-Qur’an.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode maudū’i, dengan meneliti ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan serta tafsir-tafsir yang berkaitan. Teknik analisis yang dipakai adalah teknik interpretasi teks secara linguistik dan sosio-historis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an mengakui dan menghargai peran perempuan dalam rumah tangga, memberikan hak-hak yang sama dengan laki-laki dalam berbagai aspek. Di dalam rumah tangga kedudukan antara suami dan istri adalah setara. Keduanya harus saling menghormati serta memiliki kewajiban dan hak yang harus dipenuhi satu sama lain. Selain itu, Al-Qur’an juga mendorong pemberdayaan perempuan dengan mengakui peran penting perempuan dalam rumah tangga, kerja sama yang adil, mendukung kemandirian perempuan serta Kesehatan reproduksinya.