Penelitian ini bertujuan sebagai upaya mencari jawaban atau formulasi baru atas konsep kriteria keimanan dalam Alquran surah Al-Anfāl ayat 2 perspektif Quraish Shihab dalam salah satu karyanya yaitu Tafsir al Mishbah. Apakah sama pemikirannya dengan tokoh-tokoh pemikir kontemporer lainnya dan dengan ulama-ulama tafsir terdahulu. Kriteria keimanan mempunyai pengertian yang cukup luas dan berpengaruh besar bagi kehidupan beragama. Kriteria keimanan merupakan sesuatu yang abstrak, yang hanya bisa dirasakan dalam hati setiap masing-masing pemiliknya. Buah dari keimanan dapat direfleksikan dalam bentuk tingkah laku yang baik dan disertai niat yang baik pula. Tokoh-tokoh mufassir juga memiliki berbagai macam pendapat mengenai keimanan yang sebenarnya. Seperti Sayyid Qutub, Dr. Aidh Al-Qarni, M Quraish Shihab dan masih banyak lagi. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwasannya Kriteria keimanan menurut Quraish Shihab antara lain: (1) Orang beriman apabila disebut nama Allah maka akan bergetar hatinya bukan cuma karena takut kepada Allah saja, melainkan karena mereka sadar akan kekuasaan dan keindahan serta keagungannya.(2) Apabila dibacakan ayat-ayat Allah maka akan bertambah keimanannya kepada Allah, dikarenakan memang mereka telah mempercayai sebelum dibacakan, sehingga setiap ia mendengarnya, kembali terbuka lagi luas wawasan mereka dan terpencar lebih banyak cahaya ke hati mereka dan kepercayaan itu menghasilkan rasa tenang menghadapi segala sesuatu, sehingga menghasilkan sifat yang ke (3). Yaitu hanya kepada tuhannya mereka bertawakkal, dikarenakan keyakinan mereka kepada Allah bertambah. Dalam usahanya dalam mentafsirkan , Quraish Shihab juga memaparkan ayat-ayat yang Nampak bertentangan kemudian menunjukkan hubungan kedua ayat tersebut, sehingga tidak lagi bertentangan.