Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan metode talaqqi di lembaga sekolah, namun belum memperoleh hasil yang diharapkan. SMPIT Qariyatul Qur’an Pidie setiap tahunnya telah menerapkan pembelajaran Alquran dengan menggunakan metode talaqqi, namun hasilnya belum memadai. Penelitian ini ingin melihat bagaimana penerapan metode talaqqi dalam upaya meningkatkan kualitas tahsin dan hafalan Alquran dan menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan ketidakberhasilan dalam penerapan metode Talaqqi ini. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Library Research). Data penelitian dikumpulkan dengan melakukan observasi, wawancara dengan informan di SMPIT Qaryatul Qur’an dan dokumentasi. Kemudian, data penelitian disajikan dengan analisis deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan metode Talaqqi di SMPIT Qariyatul Qur’an belum sepenuhnya mengikuti teori metode Talaqqi. Talaqqi di SMPIT Qariyatul Qur’an dilaksanakan mulai hari senin sampai hari Sabtu. Pelaksanaannya terbagi menjadi tiga waktu, pertama dimulai setelah salat subuh sampai pukul 06.45 wib. Kedua, dimulai pukul 14.45 sampai menjelang ashar. Ketiga, dimulai setelah salat asar hingga pukul 16.45 wib. (2) Hasil dari penerapan metode talaqqi masih belum berhasil sepenuhnya karena terdapat beberapa guru tahfidz/tahsin yang ada di SMPIT Qaryatul Qur’an belum memiliki ijazah hafidz dan masih kurangnya sumber daya guru tahfidz sehingga jumlah peserta didik di setiap halaqah melampaui batas maksimal. Ada juga faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat keberhasilan dan ketidakberhasilan penerapan metode Talaqqi di SMPIT Qaryatul Qur’an, yaitu sarana dan prasarana yang mendukung sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), kedisplinan, pola tidur yang baik dan teratur, peran wali peserta didik dalam proses belajar, pemberian hadiah, terlambat hadir, telat tidur dimalam hari, belum mengenal huruf hijaiyah, bosan dan tidak fokus.