Penelitian ini berjudul: Aktivitas Muhadharah Sebagai Media Pengkaderan Da’i Di Dayah Modern Al Furqan Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. Aktivitas Muhadharah berupa kegiatan yang dilakukan di Dayah atau Pesantren, atau institusi pendidikan Islam untuk melatih santri dalam berpidato dan berdakwah. Kegiatan ini melibatkan santri yang berlatih berbicara di depan umum tentang berbagai topik agama, seperti tafsir Al-Qur'an, hadits, akhlak, dan sejarah Islam. Meskipun kegiatan ini telah dirancang dengan sistematis untuk melatih santri dalam berceramah, dengan peraturan yang ketat serta sanksi bagi pelanggaran, kenyataannya hanya sedikit santri yang berhasil menjadi da’i yang kompeten. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana aktivitas Muhadharah yang dilaksanakan di Dayah Modern Al Furqan sebagai media pengkaderan da’i dan untuk dapat mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pengkaderan da’i Dayah Modern Al Furqan Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif pendekatan deskriptif, adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas muhadharah sebagai media pengkaderan da’i di Dayah Modern Al Furqan di laksanakan pada malam Jumat pukul 20.15 hingga 23.30, rangkaian ke aktivitas muhadharah terdiri dari MC, pidato, kasidah dan doa, adapun dalam pidato santri harus menyampaikan isi pidato selama 7 menit, dan diakhir kegiatan muhadharah pihak ustadz akan mengoreksi santri apabila ada yang kurang pas waktu saat berpidato. Adapun faktor pendukung pengkaderan da’i meliputi kegiatan muhadharah yang rutin setiap satu minggu sekali, seleksi santri, perlombaan ceramah atau pidato, keahlian para ustadz/ustadzah, evaluasi belajar, dan denda sebagai disiplin. Sementara itu, faktor penghambat mencakup kurangnya rasa ingin tahu santri menjadi seorang da’i, kurangnya minat dan kemauan untuk menjadi da’i, bakat yang tidak memadai dalam berbicara di depan umum, dan kurangnya mental santri.