Tingkat keaktifan siswa sekarang cenderung menunjukkan tingkat keaktifan yang rendah, hal ini ditunjukkan dengan perilaku siswa yang tidak menyimak, tidak bertanya, tidak menjawab, tidak mencatat, dan tidak berpendapat ketika pemberian layanan klasikal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan keaktifan siswa dalam layanan klasikal melalui penggunaan media kahoot. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimen berbentuk One Group Pre-test-Post-test Design. Populasi berjumlah 280 siswa dan sampel penelitian berjumlah 31 siswa dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner (angket) untuk mengukur keaktifan siswa. Analisis data uji normalitas Shapiro Wilk dengan taraf signifikan 5%. Uji paired samples test uji-T dengan menggunakan aplikasi SPSS Versi 25. Berdasarkan hasil paired samples test uji-T bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sesudah dan sebelum diberikan media kahoot, hal ini membuktikan bahwa hasil uji hipotesis keaktifan siswa sebelum dan sesudah mempunyai skor yang lebih tinggi. Berdasarkan skor tafsiran efektifitas N-Gain termasuk kategori efektif. Dapat disimpulan dari penelitian ini bahwa penggunaan media kahoot dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam layanan klasikal