Pengembangan modul ajar berbasis kurikulum merdeka pada materi ikatan kimia dilatarbelakangi dari SMA Negeri 2 Banda Aceh merupakan salah satu sekolah yang baru menerapkan kurikulum merdeka, penerapan kurikulum merdeka di SMA Negeri 2 Banda Aceh baru berjalan sekitar 1,5 tahun, baru diterapkan pada kelas X, dan kelas XI sedangkan untuk kelas XII masih menggunakan kurikulum sebelumnya yaitu K13. Pendidik di SMA Negeri 2 Banda Aceh yang mengalami problematika dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar, pendidik tidak mempunyai pengalaman dengan konsep kurikulum merdeka, keterbatasan referensi sehingga terkendala dengan bahan ajar yang masih terbatas, modul ajar masih kurang lengkap terutama pada mata pelajaran kimia. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kelayakan modul ajar berbasis kurikulum merdeka pada materi ikatan kimia yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Banda Aceh (2) Mengetahui respon pendidik terhadap modul ajar berbasis kurikulum merdeka pada materi ikatan kimia yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research & Development) dengan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation). Subjek dalam penelitian ini adalah 4 pendidik mata pelajaran kimia di SMA Negeri 2 Banda Aceh. Teknik pengumpulan data terdiri dari teknik wawancara, teknik validasi tim ahli, dan teknik angket respon pendidik. Data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dianalisis dengan reduksi data dan hasil validasi, respon pendidik dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) Hasil validasi dari keempat validator terhadap modul ajar berbasis kurikulum merdeka memperoleh persentase sebesar 84,00% dengan kategori sangat layak. (2) Hasi respon pendidik terhadap modul ajar berbasis kurikulum merdeka diperoleh persentase sebesar 88,33%, dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa modul ajar berbasis kurikulum merdeka pada materi ikatan kimia yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Banda Aceh sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran dan mendapat respon sangat baik dari pendidik.