Salah satu tujuan utama dari desentralisasi fiskal adalah terciptanya kemandirian, Pemerintah Daerah diharapkan mampu menggali sumber- sumber keuangan lokal, khususnya melalui PAD. Hal ini dikarenakan PAD merupakan aspek penting di dalam APBD, Jika sumbangan PAD terhadap APBD meningkat maka dana yang dimiliki oleh pemerintah daerah akan lebih tinggi. Dalam penelitian ini, beberapa faktor yang dianggap dapat menghambat atau meningkatkan PAD secara umum adalah faktor pertumbuhan ekonomi regional, pengeluaran pemerintah dan jumlah penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh pertumbuhan ekonomi regional, pengeluaran pemerintah dan jumlah penduduk terhadap pendapatan asli daerah di Provinsi Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis data yang penulis gunakan pada penelitian dan penulisan skripsi ini adalah data sekunder, yaitu berupa data time series berupa laporan realisasi anggaran (LRA) pada APBD provinsi aceh, data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan data jumlah penduduk Provinsi Aceh yang bersumber dari BPS Provinsi Aceh tahun 1990-2022. Pengolahan data dilakukan menggunakan persamaan regresi linier berganda dengan uji stasioneritas data dan uji derajat kointegrasi dengan menggunakan program Eviews12. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi regional tidak berpengaruh terhadap PAD Provinsi Aceh, baik itu dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Pengeluaran pemerintah berpengaruh dalam jangka panjang terhadap PAD Provinsi Aceh. Namun pengeluaran pemerintah tidak berpengaruh dalam jangka pendek terhadap PAD Provinsi Aceh. Jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap PAD Provinsi Aceh, baik itu dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.