Sebagai perusahaan penyedia layanan tranportasi online, Grab, Gojek, dan Maxim bertanggungang jawab atas keamanan dan kenyamanan setiap pekerja, salah satunya tanggungjawab terhadap risiko kecelakaan kerja. Pekerjaan sebagai driver ojek memiliki risiko yang tinggi terutama terhadap kecelakaan lalulintas. Oleh karena itu, perlu adanya jaminan pertanggungan terhadap risiko kecelakaan kerja pada driver ojek online. Namun, realitanya terdapat beberapa aspek yang perlu ditinjau kembali mengenai pertanggungan risiko pada perusahaan ojek online di Banda Aceh. Berdasarkan hal tersebut, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah praktik pertanggungan risiko pada driver ojek online yang mengalami kecelakaan lalu lintas di Banda Aceh, bentuk pertanggungjawaban dari asuransi sebagai pihak ketiga dalam memberikan tanggungan terhadap kecelakaan lalu lintas yang di alami driver ojek online dalam hubungan kerja antara Perusahaan ojek online dengan driver dan perspektif akad kafālah terhadap praktik pertanggungan risiko pada driver ojek online yang mengalami kecelakaan lalu lintas di Banda Aceh. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris, data yang diperoleh bersumber dari hasil pengamatan, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Perusahaan ojek di Banda Aceh, dalam hal ini Grab, Gojek, dan Maxim bertanggung jawab secara penuh terhadap kecelakaan lalu lintas pada driver masing-masing online perusahaan. Dalam pelaksanaanya, Perusahaan ojek online mengikutsertakan perusahaan kepada asuransi, perusahaan asuransi memberikan pertanggungan terhadap driver yang mengalami kecelakaan kerja dan barang yang rusak atau hilang. Pertanggungan risiko terhadap driver ojek online yang mengalami kecelakaan lalu lintas yang dialami di Banda Aceh berdasarkan Perspektif akad kafālah telah memenuhi standarisasi akadnya.