Penelitian ini berangkat dari permasalahan sistem panti asuhan dalam meningkatkan kemandirian anak asuh yang ditinjau dari prinsip layanan konseling. Kemandirian adalah sifat yang tidak berkaitan dengan usia, sebab menjadi dewasa dan mandiri merupakan proses masing-masing pribadi yang berbeda masanya dan berbeda cara, seperti yang kita tahu bahwa anak-anak yang belum bisa mengontrol dirinya dengan lingkungan akan berefek pada kemandirian mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) sistem penerimaan anak asuh di panti asuhan yayasan Darul Tahfidz Sri Al 'Ain Banda Aceh. (2) Tata kelola pengasuhan dan program-program yang ada di panti asuhan. (3) Hambatan yang dialami para pengasuh di panti asuhan dalam meningkatkan kemandirian anak asuh. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik populasi, informan penelitian berjumlah 15 orang. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan anak asuh yang berupa anak-anak yang sudah tidak memiliki orang tua, keterbatasan perekonomian keluarga serta dhuafa, dengan mengikuti prosedur tes. Tata kelola pengasuhan dan program-program yang ada di panti asuhan meliputi tata kelola kelembagaan, tata kelola SDM dan tata kelola anak asuh. Kemudian pada program-program yang diberikan kepada anak asuh meliputi program unggulan seperti tahfidz al-qur'an, adab, Bahasa dan _life skill_ yang ditinjau dari prinsip-prinsip layanan konseling. Hambatan yang dialami pengasuh di panti asuhan dalam meningkatkan kemandirian pada anak asuh meliputi hambatan internal dan eksternal, seperti hambatan internal yaitu kurangnya tenaga pengasuh dan hambatan eksternal seperti orang tua yang memanjakan anak membuat anak tidak mau lepas dan selalu mengandalkan orang tuanya.