Untuk menjalankan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada suatu perusahaan maka ada lima prinsip yang harus diterapkan yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 yaitu Penetapan Kebijakan K3, Perencanaan K3, Pelaksanaan K3, Pemantauan dan Evaluasi K3, serta Peninjauan dan Peningkatan Kinerja K3. Sesuai dengan PP Nomor 50 Tahun 2012, perusahaan harus mengimplementasikan SMK3 sebagai prosedur tanggap dalam kecelakaan kerja yang diuji untuk mengevaluasi suatu perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja. Beberapa kecelakaan kerja terjadi di PT Pupuk Iskandar Muda dikarenakan kurangnya kewaspadaan dari sebagian karyawan, mulai dari kategori First Aid (Kecelakaan ringan), Medical Treatment (Kecelakaan sedang dalam kurun waktu ≤ 2 x 24 jam), Lost Time Injury (kecelakaan sedang dalam kurun waktu jangka panjang / ≥ 2 x 24 jam), dan Fatality (kecelakaan yang berakibat fatal). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tentang penerapan SMK3 di PT Pupuk Iskandar Muda dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan SMK3 di Perusahaan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian kombinasi (mixed methods) dengan pendekatan deskriptif dan menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT Pupuk Iskandar Muda telah sepenuhnya menerapkan SMK3 berdasarkan PP No. 50 tahun 2012 dengan tingkat pencapaian penerapan SMK3 mencapai nilai 79% dengan peringkat baik. Sedangkan berdasarkan hasil audit SMK3 PP No. 50 Tahun 2012, PT Pupuk Iskandar Muda telah mengimplementasikan penerapan SMK3 dengan Kategori Perusahaan Tingkat Lanjutan (166 Kriteria) dan tingkat pencapaian sebesar 92,77% dengan peringkat memuaskan.