Permasalahan terhadap air merupakan isu lingkungan yang telah menjadi permasalahan global salah satunya adalah banjir. DAS Krueng Tripa merupakan salah satu yang terkendala masalah perairan ini, kondisi ini berdampak langsung terhadap masyarakat umum, seperti adanya kerugian harta benda maupun jatuhnya korban jiwa. Puncak curah hujan tertinggi pada tahun 2015 sekitar 120 mm. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan debit sungai pada DAS Tripa. Penelitian ini menggunakan aplikasi HEC-HMS dengan metode perhitungan debit sungai SCS Curve Number pada parameter Loss, SCS Unit Hydrograph pada parameter Transform, dan Lag pada parameter routing. Hasil dari penelitian ini didapatkan Kalibrasi debit tahun 2015, Nash kalibrasi 0,632, RMSE 0,6, persentase bias 4,47%, peak flow 240,0 m^3/dt pada tanggal 18 Oktober 2015, peak discharge sebesar 264,7 m^3/dt pada tanggal 20 Oktober 2015. Hasil validasi: Nash 0,557, RMSE 0,7, persentase bias 4,44%, peak flow 149,5 m^3/dt pada tanggal 22 Januari 2013, peak discharge sebesar 169,6 m^3/dt pada tanggal 5 April 2013. Model HEC-HMS dapat memprediksi debit puncak di DAS Tripa dengan cukup baik setelah proses kalibrasi dan validasi parameter-parameter seperti CN, TL, Impervious, dan Initial Abstraction. Nilai Nash pada kalibrasi (0,632) dan validasi (0,557) menunjukkan kinerja model yang memuaskan meskipun belum sempurna, dari hasil tersebut diperlukan data yang lebih lama, analisis sensitivitas parameter, pertimbangan pembagian DAS menjadi sub-DAS, evaluasi untuk kejadian ekstrem seperti bencana alam, dan integrasi dengan sistem peringatan dini banjir serta perencanaan pengelolaan sumber daya air