Limbah Pelepah kelapa sawit dan ampas tebu termasuk alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pengganti serbuk kayu yang biasa digunakan karena ketersediaan serbuk kayu yang bergantung pada banyaknya permintaan tempahan berbahan kayu dan pengamatan pertumbuhan jamur tiram putih pada Mata Kuliah Mikologi angkatan 2018 dan 2019 belum pernah dilakukan. Tujuan penelitian yaitu menganalisis karakteristik pertumbuhan jamur tiram putih dan menganalisis hasil uji kelayakan output berupa buku saku. Tempat dan waktu penelitian dilaksanakan di Kumbung Budidaya Jamur, Kota Banda Aceh dilanjutkan di Kumbung dan Laboratorium Prodi Pendidikan Biologi, UIN Ar-Raniry pada bulan Oktober 2023 - Januari 2024. Penelitian ini menggunakan Metode RAL 6 perlakuan dan 3 pengulangan. Parameter yang diukur yaitu pertumbuhan miselium, jumlah tubuh buah, diameter pileus, tinggi tangkai, berat basah dan berat kering. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan uji kelayakan. Analisis data dilakukan dengan ANOVA dan dilanjutkan uji Duncan pada taraf α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan media alternatif pelepah kelapa sawit dan ampas tebu berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan miselium, tinggi tangkai dan berat kering jamur tiram putih. Hasil uji kelayakan media dan materi pada output buku saku memperoleh nilai total keseluruhan yaitu 83% sehingga termasuk kategori sangat layak digunakan sebagai buku saku mata kuliah Mikologi.