Pembiayaan murābahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Pembayaran atas akad jual beli pembiayaan murabahah dapat dilakukan secara tunai maupun angsuran.Hal yang membedakan pembiayaan murabahah dengan jual beli lainnya adalah penjual harus memberitahukan kepada pembeli harga barang pokok yang dijualnya serta jumlah keuntungan yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang terjadi di BPRS Baiturrahman Aceh Besar tentang Bagaimana sistem jaminan dalam pembiayaan murabahah oleh BPRS Baiturrahman Aceh Besar dan Bagaimana Praktek pembiayaan murabahah ditinjau menurut konsep Ba’i Al-Muajjaldi BPRS Baiturrahman Aceh Besar. Untuk mencapai keberhasilan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini diperoleh dari Staf BPRS Baiturrahman Aceh Besar, dengan menggunakan metode pengumpulan data field research (penelitian lapangan) dan library research (penelitian pustaka). Berdasarkan hasil penelitian bahwa, jual beli dalam bentuk pembiayaan murabahah jika dilihat dari mekanisme pelaksaannya hampir selaras dengan konsep ba’i al-muajjal. Yang membuat jual beli pembiayaan murabahah di sini belum sepenuhnya sesuai dengan konsep ba’i al-muajja. Hal ini disebabkan karena terdapat ketidaksesuaian terhadap syarat yang telah ditetapkan dalam akad ba’i al-muajjal. Oleh karena itu perlu adanya penyuluha kepada masyarakat/nasabah agar melakukan jual beli yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam hukum Islam.