Siswa tunagrahita di SMPLB Susoh yang mengalami kesulitan dalam komunikasi sosial, berinteraksi sesama dalam proses belajar, sehingga membutuhkan peran guru Bimbingan Konseling. Guru bimbingan konseling dapat berfungsi baik ditatanan puratif maupun preventif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru bimbingan konseling dalam meningkatkan proses belajar siswa Tunagrahita di SMPLB Susoh dan bagaimana metode guru bimbingan konseling dalam mengajar siswa Tunagrahita di SMPLB Susoh. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan subjek penelitian adalah guru bimbingan konseling dan Kepala Sekolah SMPLB Susoh. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan peran guru bimbingan konseling lebih kepada peran sebagai informator, motivator, inisiator dan fasilitator serta upaya guru dalam membimbing peserta didik agar dapat mencapai kemandirian dan bisa membentuk karakter diri (kepribadian yang baik). Peran guru bimbingan konseling terhadap siswa tunagrahita sangat dibutuhkan, apalagi dalam mengendalikan siswa tunagrahita yang tidak stabil, tempramental (cepat emosi), berteriak. Sehingga dibutuhkan peran guru bimbingan konseling dalam menenangkan dan menangani kondisi siswa tunagrahita. Sedangkan metode guru bimbingan konseling dalam mengajar siswa Tunagrahita di SMPLB Susoh lebih kepada media video interaktif dan gambar untuk meningkatkan daya belajar siswa tunagrahita.