Di Indonesia, konsumsi air bersih semakin meningkat, sementara sumber daya air semakin terbatas. Limbah air wudu merupakan salah satu sumber air yang terbuang dan berpotensi untuk dimanfaatkan kembali. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan kembali limbah air wudu untuk keperluan higiene dan sanitasi dengan mengetahui kadar parameter TSS, TDS, kekeruhan, dan E.coli. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental berupa filtrasi sederhana dan desinfeksi untuk memurnikan air wudu. Metode filtrasi sederhana diterapkan sesudah eksperimen, dengan menguji parameter TSS, TDS, kekeruhan, dan E.coli. Metode desinfeksi menggunakan dettol untuk menguji parameter E.coli. Hasil pengujian kualitas air sebelum pengolahan menunjukkan TSS mencapai 158 mg/l, TDS mencapai 734 mg/l, kekeruhan mencapai 109 NTU dan E.coli 74 jml/100 ml. Setelah pengolahan dengan filtrasi sederhana, parameter TSS menurun menjadi 16 mg/l, TDS menjadi 285 mg/l, kekeruhan menjadi 2,03 NTU. Pengujian E.coli dengan metode filtrasi sederhana dan desinfeksi menghasilkan <3 jml/100 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memenuhi standar baku mutu air untuk keperluan higiene dan sanitasi sesuai PERMENKES Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2023.