Seorang guru seharusnya mampu menerapkan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar, seperti penerapan model Make A Match yang sangat cocok diterapkan pada materi Tajwid. Penelitian ini di latar belakangi oleh beberarapa permasalahan yaitu model pembelajaran yang kurang tepat dan tidak variatif, serta rendahnya hasil belajar siswa. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian inin adalah (1) Bagaimana Implementasi Model Make A Match pada materi Tajwid kelas XI di SMAN 2Kuta Baro? (2) Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model Make A Match pada materi tajwid kelas XI di SMAN 2 Kuta Baro?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan dua siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini meliputi Observasi, Tes dan wawancara. Sedangkan Instrument penelitian menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa serta menggunakan lembar soal berupa pre-test dan pos-test untuk melihat hasil belajar siswa. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan cara Analisis data observasi aktivitas guru dan siswa, analisis hasil belajar dan analisis hasil wawancara. Model Make a Match melibatkan aktivitas mencocokkan kartu soal dan jawaban untuk meningkatkan keaktifan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Make a Match meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Aktivitas siswa meningkat dari 65,8% (Baik) menjadi 86,9% (sangat baik), dan aktivitas guru meningkat dari 67,9% (Baik) menjadi 90,4% (Sangat baik). Hasil belajar juga meningkat dari 63,7% pada siklus pertama menjadi 86,3% pada siklus kedua. Model Make a Match terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa pada materi Tajwid di SMAN 2 Kuta Baro