penelitian ini berjudul “Profesionalisme Pengurus BKM Masjid Fatun Qarib Dalam Upaya Meningkatkan Pengembangan Dakwah” Pengelolaan masjid yang baik memerlukan kepengurusan yang profesional untuk memastikan efektivitas dan kemakmuran. Kepengurusan BKM yang profesional berkontribusi pada pengembangan dakwah, pengelolaan kegiatan masjid. Pengembangan dakwah bertujuan untuk menyebarluaskan ajaran Islam dengan cara yang bijaksana. Meskipun demikian, beberapa masjid menghadapi tantangan dalam pengelolaan yang profesional, seperti kurangnya keterampilan manajerial dan koordinasi yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi profesionalisme pengurus BKM Masjid Fathun Qarib dalam upaya meningkatkan pengembangan dakwah. Temuan awal menunjukkan bahwa masjid ini telah menjalankan berbagai kegiatan dakwah dengan struktur yang baik, namun masih terdapat tantangan dalam peningkatan profesionalisme. Dalam skripsi ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang sifatnya deskriptif, dengan mewawancarai pengurus dan jama’ah Masjid Fatun Qarib. Selain itu juga mengumpulkan data dari hasil observasi dokumentasi, wawancara yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Hasil Penelitian ini menilai profesionalisme pengurus BKM di Masjid Fatun Qarib dalam pengembangan dakwah dan mengevaluasi profesionalisme pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) di Masjid Fatun Qarib dalam pengembangan dakwah. Temuan menunjukkan bahwa pengurus aktif dalam merancang program dakwah, mengelola sumber daya, dan melakukan evaluasi rutin untuk meningkatkan kegiatan masjid. Mereka juga berfokus pada peningkatan keterampilan melalui pelatihan dan studi banding, serta meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas. Pengembangan dakwah mencakup penyuluhan agama, pemberdayaan masyarakat, pengembangan kaiian islam, kolaborasi dengan lembaga lain, dan kegiatan musiman seperti Ramadhan. Dukungan dari pimpinan dan masyarakat serta harapan jamaah menjadi faktor pendukung utama, sementara perbedaan mazhab, ketidakhadiran pengurus yang tidak berdomisili, dan partisipasi jamaah yang rendah merupakan tantangan yang harus diatasi untuk meningkatkan efektivitas dakwah.