Mira Yana, 200303049 (2024) Penafsiran Harut dan Marut Perseprktif Ahmad Mustahafa al-Maraghi dan Imam al-Thabari. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Ar-raniry.
![[thumbnail of Penafsiran, Al-Maraghi, Al-Thabari, Harut dan Marut]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Mira Yana, 200303049, FUF, IAT.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (5MB)
Abstract
Al-Qur’an sebagai kitab hidayah/ petunjuk tidak hanya membahas masalah hukum dan akidah saja, namun di dalamnya juga terdapat kisah-kisah terdahulu, dari pada zaman sebelum Nabi Muhammad saw. Kisah-kisah yang beredar dan popular tentang Nabi-nabi dan umat terdahulu tidak hanya berasal dari Al-Qur’an, sebagiannya berasal dari kisah Israiliyat. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan mufassir mengenai siapa Harut dan Marut, yang kisahnya hanya terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 102. Al-Qur’an tidak menyebutkan secara pasti siapa sosok Harut dan Marut tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pendapat dua mufassir yaitu al-Maraghi dan al-Thabari tentang siapa Harut dan Marut sebagaimana dijelaskan dalam kitab tafsir keduanya. Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian komparatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan pendapat tentang siapa Harut dan Marut itu dikarenakan adanya perbedaan qira’at para mufassir ketika membaca kata ٱلْمَلكيْنِ. Al-Maraghi membaca kasrah pada lam (al-malikaini) yang bermakna dua laki-laki yang taat, keduanya memiliki sifat terpuji hingga diumpamakan seperti malaikat, terkadang juga diartikan sebagai raja yang tidak membutuhkan pertolongan orang lain. Al-Maraghi juga menyebutkan bahwa yang diajarkan keduanya bukanlah ilmu sihir, melainkan seperti ilmu sihir yang berasal dari ilham, karena keduanya tidak pernah berguru kepada siapapun. Sedangkan al-Thabari membaca lam nya dengan fathah (al-malakaini) yang bermakna dua malaikat. yang diutus oleh Allah ke bumi sebagai cobaan kepada umat saat itu, dan juga sebagai pembeda antara sihir dengan mukjizat mengingat maraknya sihir pada saat itu di Negri Babilonia. Persamaan penafsiran antara Tafsir al-Maraghi dan al-Thabari, keduanya sepakat bahwa terlepas dari siapa sosok Harut dan Marut, keduanya mendapatkan ilham dan wahyu dari Allah untuk diajarkan kepada orang-orang pada saat itu
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X7 Filsafat dan Perkembangan > 2X7.1 Filsafat |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Mira Yana Mira |
Date Deposited: | 01 Nov 2024 03:29 |
Last Modified: | 01 Nov 2024 03:29 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/40006 |